Biografi Soekarno, Presiden Pertama Indonesia

waktu baca 13 menit

Di penjara Oleh Pemerintah Kolonial


Dari keberanian Soekarno ini kemudian pemerintah kolonial Belanda menangkapnya di Yogyakarta dan memasukkannya ke penjara Banceuy di Bandung. Kemudian tahun 1930, ia di pindahkan ke penjara Suka Miskin.

Dalam penjara ini kebutuhan hidupnya semua berasal dari istrinya yang setia menemaninya yaitu Inggit Ganarsih yang menikah dengan Soekarno pada tahun 1923. Di mana sebelumnya ia telah menceraikan Siti Oetari secara baik-baik pada saat masih di Bandung.

Inggit yang juga di bantu oleh kakak Soekarno bernama Sukarmini sering membawakan makanan kepadanya di penjara Suka Miskin, hal itulah yang kemudian membuat pengawasan di penjara Suka Miskin makin di perketat.

Dari beberapa sumber yang menulis biografi Presiden Soekarno, di ketahui bahwa ia memang di kenal belanda sebagai seorang tahanan yang mampu menghasut orang lain agar berpikir untuk merdeka sehingga ia kemudian di anggap cukup berbahaya.

Beliau kemudian di isolasi dengan tahanan elit tujuannya agar tidak bisa mendapatkan informasi yang berasal dari luar penjara. Tahanan elit ini sebagian besar merupakan warga Belanda yang mempunyai kasus seperti penggelapan, korupsi dan juga penyelewengan.

Inilah yang menjadi tujuan Belanda agar topik pembicaraan mengenai bagaimana caranya untuk memerdekakan Indonesia tidak sesuai karena rata-rata tahanan elit yang bersamanya adalah orang Belanda.

Topik yang biasa ia dengar sama sekali tidak penting seperti soal makanan dalam penjara dan juga cuaca. Selama berbulan-bulan di Suka Miskin mengakibatkan Soekarno putus komunikasi dengan teman-teman seperjuangannya, namun itu bukanlah hal yang sulit baginya untuk mendapatkan informasi dari luar.

Ide Baru dalam Berkomunikasi

Akhirnya Soekarno menemukan ide baru, di mana ia menggunakan telur sebagai media untuk berkomunikasi dengan istrinya. Jika temannya mengalami musibah atau mendapat kabar buruk maka telur yang di bawa oleh istrinya adalah telur asin, itupun beliau hanya dapat menduga-duga sebab ia tidak tahu secara pasti apa yang terjadi di luar sana.

Untuk berbicara dengan Inggit, Ia di awasi secara ketat dan juga barang bawaan yang di bawa oleh inggit dari luar penjara selalu di periksa secara teliti.

Kemudian Soekarno dan inggit akhirnya menemukan cara yang di anggapnya paling mudah dalam berkomunikasi agar tidak di ketahui oleh Belanda yakni dengan media yang sama sebelumnya yaitu Telur di mana cara yang di gunakan sedikit berbeda yaitu dengan menusuk jarum ke telur.

Jika satu tusukan pada telur berarti kabar baik, jika tusukan sebanyak dua kali pada telur artinya seorang temannya tertangkap namun jika terdapat tiga tusukan berarti aktivis kemerdekaan yang di tangkap cukup besar.

Selama berada di penjara, orang tuanya tidak pernah sekalipun mengunjunginya alasannya adalah orang tuanya tidak sanggup melihat anaknya di penjara.

Dalam penjara, ia terlihat kurus dan hitam. Karena itulah yang menurut ibu Wardoyo sehingga orang tuanya tidak mau menjenguknya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *